Oleh: Muhammad Arifin Ilham
Ibadah
Qurban memiliki pesan moral yang sangat dalam. Seperti pesan yang terkandung
dalam makna bahasanya. Qurb atau qurbân berarti “dekat” dengan imbuhan ân (alif
dan nun) yang mengandung arti “kesempurnaan”, sehingga qurbân yang
diindonesiakan dengan “qurban” berarti “kedekatan yang sempurna”. Kata Qurbân
berulang tiga kali dalam al-Qur’an, yaitu pada QS.Ali Imran: 183, al-Ma’idah:
27, dan al-Ahqaf: 28.
Jadi,
qurban adalah penyembelihan binatang tertentu yang dilakukan pada hari Idul
Adha dan tiga hari sesudahnya (hari tasyrik), yakni pada tanggal 11, 12, dan 13
Dzulhijjah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam
ilmu fiqh, qurban juga disebut udhḫiyah (karena dilaksanakan dalam suasana Idul
Adha) juga berasal dari kata dahwah atau dhuhaa (waktu matahari sedang naik di
pagi hari), karena biasanya penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada waktu
dhuhaa. Dari kata dahwah atau dhuhaa tersebut diambil kata daahiyah yang bentuk
jamaknya udhḫiyah.
Adapun
di antara hikmahnya adalah pertama, sebagai bukti nyata ekspresi syukur,
“Supaya mereka menyebut nama Allah atas apa yang Allah karuniakan kepada mereka
berupa binatang ternak….” (QS. al-Hajj, 22 : 34);
Kedua,
bukti sebagai hamba bertaqwa, “Daging daging qurban dan darahnya itu sekali
kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaanmulah yang dapat
mencapainya…” (QS al-Hajj, 22 :37)
Ketiga,
terakuinya sebagai umat Rasulullah Saw, “Barang siapa yang mempunyai keluasan
(harta) dan tidak mau berqurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami!”
(HR. Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, Ad Daruquthni dan Al Baihaqi).
Keempat,
meraih ampunan dosa, ”Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu.
Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa dosa yang
kamu lakukan…” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)
Kelima,
berpahala besar, “Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu
kebaikan,” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Keenam,
mendapat kesaksian yang indah dari hewan Qurban kita kelak, “Sesungguhnya ia
(hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku dan bulunya.
Dan sesungguhnya darah hewan qurban akan jatuh pada sebuah tempat di dekat
Allah sebelum darah mengalir menyentuh tanah. Maka berbahagialah jiwa
dengannya”. (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).
Subhana
Allah demikian besar keutamaan ibadah qurban ini wahai ikhwah! Semoga Allah
beri keluasan rejeki kepada kita untuk memenuhinya dan menerima amal ibadah qurban
kita. Aamiin.
Sumber:
republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar